Kamis, 16 Mei 2013

makalah pancasila sebagai sistem filsafat

TUGAS MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Oleh:
Yulis Nurmayanti

Kelas 1a Reg. B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah kelompok ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah PENDIDIKAN PANCASILA, yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Filsafat”.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu..
Makalah ini telah disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan akan saya terima dengan senang hati. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.


Pontianak,  Oktober 2012
Penyusun


Yulis Nurmayanti
(F32112023)



PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

     A.     Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Selama manusia hidup sebenarnya tidak seorang pun dapat menghindar dari kegiatan berfisafat. Jikalau berpendapat dalam hidup ini materialah yang essensial dan mutlak, maka orang tersebut berfilsafat materialisme. Jikalau berpandang bahwa kebenaran pengetahuan itu sumber rasio maka orang tersebut berfilsafat rasinalisme. Jikalau berpandang bahwa kenikmatan, kesenangan dan kepuasan lahiriah dalam hidup ini yang penting, maka berfilsafat hedonisme. Jikalau berpandang dalam hidup masyarakat maupun Negara yang penting adalah kebebasan individu yang bebas, maka berpandangan individualisme, liberalisme.
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur, masing-masing unsure mempunyai fungsi sendiri-sendiri, mempunyai tujuan yang sama, saling keterkaitan (interrelasi) dan ketergantungan (interdependensi), sehingga merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Filsafat berasal dari bahasa yunani, yaitu philein (cinta) dan sophos (kebenaran, hikmah atau bijaksanaan). Jadi kata filsafat berarti cinta kebenaran atau cinta kebijaksanaan.

*   Berdasarkan lingkup bahasannya filsafat terdiri dari dua makna yaitu:

§  Filsafat dalam arti produk:
Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi manusia. Sehingga manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan yang bersumber dari akal manusia, dan sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, dan pemikiran dari para filsuf misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme.
§  Filsafat dalam arti proses:
Fisafat di artikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai objeknya.

*   Cabang-cabang filsafat meliputi:

§  Metafisika: membahas hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontology (membicarakan teori sifat dasar dan ragam
kenyataan), kosmologi (membicarakan tentang teori umum mengenai proses
kenyataan) dan anthropologi.

§  Epistemologi: membahas persoalan hakikat pengetahuan.
§  Metodologi: membahas persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
§  Logika: membahas persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar.
§  Etika: berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
§  Estetika: berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.

 Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat  dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.
*   Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
*   Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.

Inti sila-sila Pancasila meliputi:
*     Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
*    Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
*   Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
*    Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
*    Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Fungsi Filsafat Pancasila:
*   Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental/mendasar dalam kehidupan bernegara, Misalnya : susunan politik, sistem politik, bentuk negara, susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini harus dapat dikembangkan oleh filsafat.
*   Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, ide, negara atau tujuan negara. (Kelima sila pancasila merupakan kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan)
*   Berusaha menempatkan dan menjadi bernegara. (sehingga fungsi filsafat akan terlihat jelas kalau negara itu sudah terbentuk keteraturan kehidupan bernegara).

    B.   Bukti Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri suatu kesatuan bagian-bagian, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan ketergantungan, keseluruhannya dimaksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem), dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Pancasila menjadi landasan dan falsafah dasar negara telah membuktikan dirinya sebagai wadah yang dapat menyatukan bangsa. Dengan Pancasila bangsa Indonesia diikat oleh kesadaran sebagai satu bangsa dan satu negara. Pancasila memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

1.    Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila Bersifat Organis.  
Secara filosofis inti dan isi sila-sila Pancasila bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia yaitu sebagai monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat yaitu jasmani dan rohani, sifat kodrat sebagai mahluk individu sosial serta memiliki kedudukan kodrat sebagai pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME. Hal ini terjadi karena manusia (Rakyat Indonesia) sebagai pendukung utama inti dari isi pancasila.Unsur hakikat manusia merupakan kesatuan yang bersifat organis dan harmonis.
Sila-sila Pancasila merupakan  penjelasan dari hakikat manusia monopluralis yang merupakan kesatuan organis maka memiliki kesatuan yang organis pula.

2.    Susunan sila-sila Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan  berbentuk Piramidal.
Pengertian matematis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkis sila-sila Pancasila merupakan rangkaian tingkat dalam urutan luas (kuantitas) dan juga dalam isi sifatnya (kualitas). Sedangkan makna hierarkhis adalah susunan pancasila sudah dikemas sedemikian rupa sehingga urutannya tidak akan berubah.Pancasila merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan memenuhi sebagian sistem filsafat.
Kesatuan sila-sila pancasila memiliki susunan hierarkhis piramidal maka sila Ketuhanan yang Maha Esa adalah ketuhan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan sosial sehingga di dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya.
Rumusan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal :
*   Sila pertama : meliputi dan menjiwai sila-sila kedua, ketiga, keempat dan kelima.
*   Sila kedua : diliputi dan dijiwai sila pertama, meliputi dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima. 
*   Sila ketiga : diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua, meliputi dan menjiwai sila keempat dan kelima. 
*   Sila  keempat : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga, meliputi dan menjiwai sila kelima.
*   Sila kelima : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

3.    Susunan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifikasi.
Hakikatnya sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi pada setiap sila terkandung keempat sila lainya. Dengan kata lain setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya.
Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasi :
*   Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
*   Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
*   Sila Persatuan Indonesia, adalah  ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berkemanusiaan yang adil dan beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
*   Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
*   Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Ini merupakan bukti bahwa sila-sila Pancasila merupakan kesatuan atau sebagai Sistem Filsafat.

Budaya Upacara Pernikahan Adat Jawa

TUGAS INDIVIDU
TENTANG BUDAYA UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA
Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya dan Daerah
yang dibina oleh Drs. Mastar Asran, M. Pd 
 Oleh Yulis Nurmayanti NIM F32112023
   
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK 
2012 


 KATA PENGANTAR
  Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya dan Daerah, yang berjudul “Budaya Upacara Pernikahan Adat Jawa”.
  Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Makalah ini telah disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
  Oleh karena itu, kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan akan saya terima dengan senang hati. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
                                                                                                        Pontianak, Januari 2013 
                                                                                                        Penyusun 


                                                                                                        Yulis Nurmayanti 
                                                                                                         Nim. F32112023  


 BUDAYA UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA

 A. PENDAHULUAN

 Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu hidup seorang diri, tanpa bantuan dan kehadiran orang lain. Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan “bersatunya” dua insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah pernikahan. Masing-masing daerah mempunyai tata upacara pernikahannya sendiri-sendiri. Dalam bahasan ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawa. 

B. PEMBAHASAN

 Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang kekasih untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan. Guna melakukan prosesi pernikahan, orang Jawa selalu mencari hari ‘baik’, maka perlu dimintakan pertimbangan dari ahli penghitungan hari ‘baik’ nberdasarkan patokan Primbon Jawa. Setelah ditemukan hari ‘baik’, maka sebulan sebelum akad nikah, secara fisik calon pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan, dengan cara diurut perutnya dan diberi jamu oleh ahlinya. Hal ini dikenal dengan istilah ‘diulik’, yaitu pengurutan perut untuk menempatkan rahim dalam posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset. Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa prosesi yang harus dilakukan, baik oleh pihak laki-laki maupun perempuan. Menurut Sumarsono (2007),
tata upacara pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut :

  •  Babak I (Tahap Pembicaraan) 

Yaitu tahap pembicaraan antara pihak yang akan punya hajatmantu dengan pihak calon besan, mulai dari pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari penentuan (gethok dina).

  •  Babak II (Tahap Kesaksian)

 Babak ini merupakan peneguhan pembicaaan yang disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga kerabat dan atau para sesepuh di kanan-kiri tempat tinggalnya, melalui acara-acara sebagai berikut :
 1. Srah-srahan
 Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai hajat berakhir. Untuk itu diadakan simbol-simbol barang-barang yang mempunyai arti dan makna khusus, berupa cincin, seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih dan uang. Adapun makna dan maksud benda-benda tersebut adalah :
     a. Cincin emas yang dibuat bulat tidak ada putusnya, maknanya agar cinta mereka abadi tidak terputus sepanjang hidup.
     b. Seperangkat busana putri bermakna masing-masing pihak harus pandai menyimpan rahasia terhadap orang lain.
     c. Perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian mengandung makna agar calon pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat kecewa.
     d. Makanan tradisional terdiri dari jadah, lapis, wajik, jenang; semuanya terbuat dari beras ketan. Beras ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu pula harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin selalu lengket selama-lamanya.
     e. Buah-buahan bermakna penuh harap agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
     f. Daun sirih Daun ini muka dan punggungnya berbeda rupa, tetapi kalau digigit sama rasanya. Hal ini bermakna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.
2. Peningsetan Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin.
3. Asok tukon Hakikatnya adalah penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keuangan kepada keluarga pengantin putri.
4. Gethok dina Menetapkan kepastian hari untuk ijab qobul dan resepsi. Untuk mencari hari, tanggal, bulan, biasanya dimintakan saran kepada orang yang ahli dalam perhitungan Jawa.

  • Babak III (Tahap Siaga) 

Pada tahap ini, yang akan punya hajat mengundang para sesepuh dan sanak saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan kegiatan acara-acara pada waktu sebelum, bertepatan, dan sesudah hajatan.
1. Sedhahan Yaitu cara mulai merakit sampai membagi undangan.
2. Kumbakarnan Pertemuan membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara :
 a. pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, tetangga, handai taulan, dan kenalan.
 b. adanya rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.
 c. mencukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.
 d. pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatan serta telah selesainya pembuatan undangan.
3. Jenggolan atau Jonggolan Saatnya calon pengantin sekalian melapor ke KUA (tempat domisili calon pengantin putri). Tata cara ini sering disebut tandhakan atautandhan, artinya memberi tanda di Kantor Pencatatan Sipil akan ada hajatan mantu, dengan cara ijab.

  •  Babak IV (Tahap Rangkaian Upacara) 

Tahap ini bertujuan untuk menciptakan nuansa bahwa hajatanmantu sudah tiba. Ada beberapa acara dalam tahap ini, yaitu :
1. Pasang tratag dan tarub Pemasangan tratag yang dilanjutnya dengan pasang tarubdigunakan sebagai tanda resmi bahwa akan ada hajatan mantudirumah yang bersangkutan. Tarub dibuat menjelang acara inti. Adapun ciri kahs tarub adalah dominasi hiasan daun kelapa muda (janur), hiasan warna-warni, dan kadang disertai denganubarampe berupa nasi uduk (nasi gurih), nasi asahan, nasi golong, kolak ketan dan apem.
2. Kembar mayang Berasal dari kata ‘kembar’ artinya sama dan ‘mayang’ artinya bunga pohon jambe atau sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jikapawiwahan telah selesai, kembar mayang dilabuh atau dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang-barang untuk kembar mayang adalah :
   a. Batang pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung yang terbuat dari kuningan
   b. Bambu aur untuk penusuk (sujen), secukupnya.
   c. Janur kuning, ± 4 pelepah.
   d. Daun-daunan: daun kemuning, beringin beserta ranting-rantingnya, daun apa-apa, daun girang dan daun andong.
   e. Nanas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.
   f. Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.
  g. Kelapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah. Bawahnya dibuat rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air tidak tumpah.
3. Pasang tuwuhan (pasren) Tuwuhan dipasang di pintu masuk menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan yang masing-masing mempunyai makna :
  a. Janur Harapannya agar pengantin memperoleh nur atau cahaya terang dari Yang Maha Kuasa.
  b. Daun kluwih Semoga hajatan tidak kekurangan sesuatu, jika mungkin malah dapat lebih (luwih) dari yang diperhitungkan.
  c. Daun beringin dan ranting-rantingnya Diambil dari kata ‘ingin’, artinya harapan, cita-cita atau keinginan yang didambakan mudah-mudahan selalu terlaksana.
 d. Daun dadap serep Berasal dari suku kata ‘rep’ artinya dingin, sejuk, teduh, damai, tenang tidak ada gangguan apa pun.
 e. Seuntai padi (pari sewuli) Melambangkan semakin berisi semakin merunduk. Diharapkan semakin berbobot dan berlebih hidupnya, semakin ringan kaki dan tangannya, dan selalu siap membantu sesama yang kekurangan.
  f. Cengkir gadhing Air kelapa muda (banyu degan), adalah air suci bersih, dengan lambang ini diharapkan cinta mereka tetap suci sampai akhir hayat.
  g. Setundhun gedang raja suluhan (setandan pisang raja) Semoga kelak mempunyai sifat seperti raja hambeg para marta, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
  h. Tebu wulung watangan (batang tebu hitam) Kemantapan hati (anteping kalbu), jika sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami atau istri, tidak tengok kanan-kiri lagi.
  i. Kembang lan woh kapas (bunga dan buah kapas) Harapannya agar kedua pengantin kelak tidak kekurangan sandang, pangan, dan papan. Selalu pas, tetapi tidak pas-pasan.
  j. Kembang setaman dibokor (bunga setaman yang ditanam di air dalam bokor) Harapannya agar kehidupan kedua pengantin selalu cerah ibarat bunga di taman.
4. Siraman Ubarampe yang harus disiapkan berupa air bunga setaman, yaitu air yang diambil dari tujuh sumber mata air yang ditaburi bunga setaman yang terdiri dari mawar, melati dan kenanga. Tahapan upacara siraman adalah sebagai berikut : • calon pengantin mohon doa restu kepada kedua orangtuanya. • calon mantu duduk di tikar pandan tempat siraman. • calon pengatin disiram oleh pinisepuh, orangtuanya dan beberapa wakil yang ditunjuk. • yang terakhir disiram dengan air kendi oleh bapak ibunya dengan mengucurkan ke muka, kepala, dan tubuh calon pengantin. Begitu air kendi habis, kendi lalu dipecah sambil berkata “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku wadon”.
 5. Adol dhawet Upacara ini dilaksanakan setelah siraman. Penjualnya adalah ibu calon pengantin putri yang dipayungi oleh bapak. Pembelinya adalah para tamu dengan uang pecahan genting (kreweng). Upacara ini mengandung harapan agar nanti pada saat upacarapanggih dan resepsi, banyak tamu dan rezeki yang datang.
6. Paes Upacara menghilangkan rambut halus yang tumbuh di sekitar dahi agar tampak bersih dan wajahnya bercahaya, kemudian merias wajah calon pengantin. Paes sendiri menyimbolkan harapan kedudukan yang luhur diapit lambing bapak ibu dan keturunan.
7. Midodareni Midodareni adalah malam sebelum akad nikah, yaitu malam melepas masa lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilakukan di rumah calon pengantin perempuan. Dalam acara ini ada acara nyantrik untuk memastikan calon pengantin laki-laki akan hadir dalam akad nikah dan sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan benar-benar siap melakukan prosesi pernikahan di hari berikutnya. Midodareni berasal dari kata ‘widodareni’ (bidadari), lalu menjadi ‘midodareni’ yang berarti membuat keadaan calon pengantin seperti bidadari. Dalam dunia pewayangan, kecantikan dan ketampanan calon pengantin diibaratkan seperti Dewi Kumaratih dan Dewa Kumajaya.

  •  Babak V (Tahap Puncak Acara)

 1. Ijab qobul Peristiwa penting dalam hajatan mantu adalah ijab qobul dimana sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan naib yang disaksikan wali, pinisepuh dan orang tua kedua belah pihak serta beberapa tamu undangan. Saat akad nikah, ibu dari kedua pihak, tidak memakai subang atau giwang guna memperlihatkan keprihatinan mereka sehubungan dengan peristiwa menikahkan atau ngentasake anak.
2. Upacara panggih Adapun tata urutan upacara panggih adalah sebagai berikut :
  a. Liron kembar mayang Saling tukar kembar mayang antar pengantin, bermakna menyatukan cipta, rasa dan karsa untuk mersama-sama mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan.
  b. Gantal Daun sirih digulung kecil diikat benang putih yang saling dilempar oleh masing-masing pengantin, dengan harapan semoga semua godaan akan hilang terkena lemparan itu.
  c. Ngidak endhog Pengantin putra menginjak telur ayam sampai pecah sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.
  d. Pengantin putri mencuci kaki pengantin putra Mencuci dengan air bunga setaman dengan makna semoga benih yang diturunkan bersih dari segala perbuatan yang kotor.
  e. Minum air degan Air ini dianggap sebagai lambang air hidup, air suci, air mani (manikem).
  f. Di-kepyok dengan bunga warna-warni Mengandung harapan mudah-mudahan keluarga yang akan mereka bina dapat berkembang segala-galanya dan bahagia lahir batin.
 g. Masuk ke pasangan Bermakna pengantin yang telah menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.
  h. Sindur Sindur atau isin mundur, artinya pantang menyerah atau pantang mundur. Maksudnya pengantin siap menghadapi tantangan hidup dengan semangat berani karena benar. Setelah melalui tahap panggih, pengantin diantar duduk di sasana riengga, di sana dilangsungkan tata upacara adat Jawa, yaitu :
  i. Timbangan Bapak pengantin putri duduk diantara pasangan pengantin, kaki kanan diduduki pengantin putra, kaki kiri diduduki pengantin putri. Dialog singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi pernyataan bahwa masing-masing pengantin sudah seimbang.
  j. Kacar-kucur Pengantin putra mengucurkan penghasilan kepada pengantin putri berupa uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung arti pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya.
  k. Dulangan Antara pengantin putra dan putri saling menyuapi. Hal ini mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya (simbol seksual). Dalam upacara dulangan ada makna tutur adilinuwih (seribu nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang bermakna :
 tumpeng tunggarana : agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.
 tumpeng puput : berani mandiri.
 tumpeng bedhah negara : bersatunya pria dan wanita.
 tumpeng sangga langit : berbakti kepada orang tua.
 tumpeng kidang soka : menjadi besar dari kecil.
 tumpeng pangapit : suka duka adalah wewenang Tuhan Yang Maha Esa.
 tumpeng manggada : segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.
 tumpeng pangruwat : berbaktilah kepada mertua.
 tumpeng kesawa : nasihat agar rajin bekerja.
3. Upacara Babak Kawah Upacara ini khusus untuk keluarga yang baru pertama kali hajatan mantu putri sulung. Ditandai dengan membagi harta benda seperti uang receh, beras kuning, umbi-umbian dan lain-lain.
4. Sungkeman Sungkeman adalah ungkapan bakti kepada orang tua, serta mohon doa restu. Caranya, berjongkok dengan sikap seperti orang menyembah, menyentuh lutut orang tua pengantin perempuan, mulai dari pengantin putri diikuti pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan ibu pengantin putra.
5. Kirab adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saat pengantin berdua meninggalkan tempat duduknya untuk berganti busana.

 C. PENUTUP

 Demikianlah Budaya Upacara pernikahan adat Jawa yang sampai saat ini masih digunakan dalam pernikahan di Jawa maupun di daerah lain yang masih mengikuti adat tradisi jawa. Jika diamati secara detail, prosesi pernikahan di Jawa terkesan jlimet atau rumit. Hal ini dikarenakan banyaknya perlambang yang dipakai di dalamnya. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena sampai saat ini masyarakat Jawa masih senang menggunakan simbol atau perlambang dalam kehidupannya.

Chart Tangga Lagu Tahun 2005-2011

Chart Tangga Lagu tahun 2005-2011
Tangga Lagu tahun 2000an akhir, nah ini merupakan chart musik Indonesia yang ada di rentang tahun 2005-2011. bagi kita yang punya kenangan manis di tahun itu sepertinya akan sangat membantu sekali deh list chart ini,.. mengenang masa di salah satu episode kehidupan,.. yuk kita simak TANGGA LAGU POPULER INDONESIA DARI TAHUN 2005-2011 VERSI MTV Lagu Populer Tahun 2005 1. KerisPatih – Lagu Rindu 2. Ada Band – Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah) 3. Ten 2 Five – You 4. Ungu – Laguku 5. J-Rocks – Ceria 6. Cokelat – Bendera 7. KerisPatih – Kejujuran Hati 8. Tangga – Terbaik Untukmu 9. Dygta – Karena Ku Sayang Kamu (KKSK) 10. KerisPatih – Cinta Putih Lagu Populer Tahun 2006 1. Bondan Prakoso feat. Fade 2 Black – Bunga 2. Peter Pan – Semua Tentang Kita 3. Ungu – Tercipta Untukku 4. Peter Pan – Yang Terdalam 5. Once – Dealova 6. ST12 a€“ Rasa Yang Tertinggal 7. Delon & Mayumi Itsuwa – Kokoronotomo 8. Edane a€“ Kau Pikir Kaulah Segalanya 9. Audy – Satu Jam Saja 1o. Anima – Bintang Lagu Populer Tahun 2007 1. Ungu – Cinta Dalam Hati 2. Rossa – Ayat-Ayat Cinta 3. Ari Lasso feat. Bunga Citra Lestari – Aku Dan Dirimu 4. KerisPatih – Tapi Bukan Aku 5. Republik – Hanya Ingin Kau Tahu 6. Melly Goeslaw feat. Andhika Pratama – Butterfly 7. Matta – Ketahuan 8. Rama – Bertahan 9. Andra & The Backbone – Sempurna 10. KerisPatih – Mengenangmu Lagu Populer Tahun 2008 1. jason mraz – i’m yours 2. Yovie & The Nuno – Menjaga Hati 3. Yovie & The Nuno – Dia Milikku 4. Hijau Daun – Suara (Ku Berharap) 5. Rossa feat. Pasha Ungu – Terlanjur Cinta 6. Seventeen – Jalan Terbaik 7. Ressa Herlambang – Menyesal 8. ST12 – Saat Terakhir 9. Agnes Monica – Matahariku (OST Jelita) 10. Yovie & The Nuno – Janji Suci Lagu Populer Tahun 2009 1. Sherina – Cinta Pertama Dan Terakhir 2. Ungu – Dilema Cinta 3. Vierra – Perih 4. Wali – Yank 5. Da€™Masiv a€“ Jangan Menyerah 6. Kangen Band – Pujaan Hati 7. Geisha – Jika Cinta Dia 8. Armada Band a€“ Buka Hatimu 9. Firmal Idol – Kehilangan 10. Vierra – No Lagu Populer Tahun 2010 1. Ungu a€“ Percaya Padaku 2. Yovie & The Nuno a€“ Manusia Biasa (CLB) 3. Seventeen a€“ Jaga Selalu Hatimu 4. Agnes Monica a€“ Karena Ku Sanggup 5. Hello – Dua Cincin 6. Kotak – Selalu Cinta 7. Kerispatih a€“ Tertatih 8. Kahitna a€“ Mantan Terindah 9. Bunga Citra Lestari feat. Christian Bautista – Tetaplah Di Hatiku 10. Hijau Daun – Setiap Detik Lagu Populer Tahun 2011 1. Anggun – Hanyalah Cinta 2. Wali – Doaku Untukmu Sayang 3. Vierra – Terlalu Lama 4. 7Icons – Playboy 5. Dadali – Disaat Aku Mencintaimu 6. Citra – Everybody Knew 7. Kotak – Cinta Jangan Pergi 8. Randy Pangalila & Mikha Tambayong – I Need You (OST Nada Cinta) 9. Ungu ft. Andien – Saat Bahagia 10.Padi – Tempat Terakhir sumber: http://www.simpleaja.com/2012/10/chart-tangga-lagu-tahun-2005-2011.html