Pendahuluan
Modul
ini mempelajari model-model pembelajaran Konsep Dasar IPS di SD. Dalam modul
ini akan disajikan pembahasan dalam butir uraian tentang Model- model
pembelajaran konsep dan Model pembelajaran analisi konsep.
A.
Memilih
Konsep-konsep Dasar IPS
Sebagaimana telah dibicarakan, Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
perwujudan dari suatu pendekatan inter-disiplin dari pembelajaran ilmu-ilmu
sosial. Atau program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosial.
Dari pengertian tersebut tampak jelas
bahwa IPS itu terdiri dari himpunan
pengetahuan tentang kehidupan sosial dan dari bahan realita kehidupan
sehari-hari di dalam masyarakat.
Kejadian-kejadian masyarakat pada
hakikatnya Adalah serba terpadu dari aneka komponen yang ada. Karena itu
pengetahuan yang disajikan kepada anak didik juga sedapat mungkin dibuat
terpadu dari berbagai mata pelajaran ilmu-ilmu sosial.
IPS sebagai paduan ilmu-ilmu sosial
terorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai
tujuan pendidikan. Untuk lebih mudah pengarahan IPS dalam memilih konsep dengan cara; a. Memenuhi Kebutuhan Anak
sebagai manusia muda yang sedang berkembang dan memerlukan bimbingan, b. Secara
keseluruhan sebagai manusia hendaknya konsep IPS membina pengembangan aspek, c.
Pengembangan dan pembinaan personal.
B.
Mengenal
Model-model Pembelajaran
Mengajar
adalah tugas utama bagi seorang guru. Oleh
karena itu keefektifannya akan banyak tergantung pada guru mampu melaksanakan
aktivitas mengajar secara baik. Factor yang mempengaruhi guru mengajar terutama
factor yang ada dalam diri guru itu sendiri. Dalam dunia pengajar telah dikenal
berbagai model pengajar.
Model
dapat diartikan sebagai kerangka konseptual
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan atau Barang/benda
tiruan dari barang atau benda sesungguhnya, seperti globe.
Metode
Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merancangkan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar. Hakikat Mengajar adalah membantu para pelajar memperoleh informasi,
ide, keterampilan, nilai cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya
dan cara-cara bagaimana belajar.
Dari hasil kajian terhadap berbagai
model belajar-mengajar yang secara khusus telah dikembangkan dan dites oleh
pakar pendidikan di bidang itu dan mengelompokan model-model tersebut ke dalam
tempat rumpun yaitu; a. Rumpun/Model Pemprosesan Informasi, b. Rumpun Model
Personal, c. Rumpun Model interaksi sosial, d. Rumpun Model Behavioral (tingkah
laku).
C.
Model
Pembelajaran Konsep Dasar IPS
Pembelajaran merupakan aktivitas yang
paling utama. Keberhasilan pencapai tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Secara umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan
dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidup.dapat dirumuskan bahwa pembelajaran ialah suatu prosesyang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan
pengertian tsb diatas ialah:
1. Pembelajaran
sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
2. Hasil
pembelajaran ditandain dengan perubahan tingkah laku secar keseluruhan.
3. Pembelajaran
merupakan suatu proses.
4. Proses
pembelajaran terjadi karena adanya suatu yang mendorong dan suatu tujuan yang
akan dicapai.
5. Pembelajaran
merupakan bentuk pengalaman.
Setelah mengetahui dan memahami
pengertian pembelajaran secara prinsip yang menjadi landasan pengertian
pembelajaran, berikut ini dikemukakan pengertian konsep dan generalisasi
(konsep dasar) IPS
Konsep
ialah
kumpulan fakta-fakta yang memeiliki interelasi kuat satu sama lain sehingga
membentuk suatu pengertian yang bulat. Dalam rumusan yang sederhana konsep
ialah suatu bayangan pikiran atau tanggapan yang bulat tentang sesuatu. Atau Konsep IPS yaitu kata atau ungkapan yang
memiliki ciri yang menonjol dan tidak dapat dipisahkan dari konteks IPS tsb.
Generalisasi
(konsep dasar) ialah kumpulan sejumlah konsep yang memilikiinterelasasi serta merupakan suatu
kebulatan. Jadi generalisasi adalah
hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk lengkap yang dapat dijadikan suatu
prinsip atau ketentuan bagi IPS.
Agar dapat mencapai tujuan dalam mengajar
dengan menggunakan metode pembelajaran
konsep-konsep dasar IPS, perlu
dilakukan langkah-langkah sbb:
a. Mencari
unsur-unsur yang termasuk ke dalam konsep tersebut dan kemudian
mengelompokkannya serta memilih konsep mana yang menjadi pilihan sebagai pokok
bahasan.
b. Menentukan
dan merumuskan tujuan instruksional
c. Pilihlah
situasi dan media yang medukung pelajaran tentang konsep tersebut serta dapat
memperlancarpencapaian tujuan instruksional tersebut.
d. Merencanakan
dan mencari hal-hal yang diperkirakan membantu siswa dalam proses pemahaman dan
pemantapan konsep.
e. Mencari
dan menetukan cara penyajian dan pengembangan proses internalisasi konsep
secara lengkap.
Model
Pembelajaran Analisis Konsep
A.
Perlunya
Bagi Guru Mengembangkan Pembendaharaan Model-model Pembelajaran
Guru yang bijaksana akan mengatur
pembendaharaan strategis yang tepat untuk menghadapi macam masalah-masalah
belajar tertentu yang dihadapinya. Perbendaharaan model-model pada guru,
merupakan sesuatu yang penting bila ia bertanggung jawab untuk mengajar banyak anak
dalam bidang kurikulum.
Mengembangkan perbendaharaan model
mengajar berarti mengembangkan keluwesan, karena keluwesan ini akan merupakan landasan
bagi pemahaman dan kemungkinan pemilihan dalam pemilihannya. Perbendaharaan
memuntut kecakapan untuk menumbuhkan dan memperluas potensi seseorang, dan
kemampuan untuk mengajar dengan cara-cara yang lebih bervariasi dan menarik
agar dapat menyesuaikan dengan tuntutan kebudayaan yang ada.
B.
Pemilihan
Model Belajar-Mengajar yang Efektif
Strategis belajar-mengajar digunakan
untuk menunjukan siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru
untuk menciptakan tujuan pendidikan atau untuk menunjukan sosok utuh konseptual
dari aktivitasbelajar-mengajat yang secara keilmuan dapat diterima dan secra
operasional dapat dilakukan.
Secara umum, strategi belajar-mengajar
dapat dikatagorikan ke dalam dua kelompok strategi yaitu strategi yang diarahkan pengajar contohnya
ceramah dan Tanya jawab. Dan strategi yang
berpusat pada pebelajaran contohnya belajar kelompok dan penyikapan yang
terbimbing.
C.
Model-model
Belajar-mengajar (Pembelajaran) Analisi Konsep Dasar IPS
Banyak model-model pembelajaran baik
yang bersifat khusus maupun yang besifat umum. Begitu juga model pembelajaran
yang berhubungan dengan pembelajaran konsep dasar IPS. Kosasih Djahiri
mengemukakan beberapa model belajar-mengajar IPS seperti Model Lecturing yang disempurnakan, model ekspositori, model role playing, model inkuiri.
1.
Model
Lecturing (Ceramah) yang disempurnakan
Lecturing pada hakikatnya memberikan
pelajaran dengan jalan ceramh, dimana guru berada dimuka kelas, memimpin dan
menentukan isi dan jalannya pelajaran serta mentransfersegala rencana
pelajarannya yang menurutnya baik/perlubagi para siswa. Dan teknik ini
kebanyakan digunakan guru dalam mengajar.
Tujuan
Lecturing secara umum adalah
mentrsansfer sejumlah pengetahuan dari guru kepada siswa, menerangkan atau menjelaskan sesuatu
dari bahn yang ada, mengajak siswa untuk berdialog ke dalam dirinya maupun
dengan luar, dan mengekspresikanhal-hal yang tidak dapat dinyatakan secara
tertulis ataupun ungkapan yang sederhana.
Kelemahan/keburukan
Lecturing adalah bersifat satu arah sehingga lebih bersifat transferring ilmu,
bila persiapan buruk konsep tidak diperhatikan dan cara membawakannya jelek
maka pelaksanaannya menjadi kacau, menyulitkan siswa kehilangan arah, sering
membosankan dan tidak tidak menarik bagi siswa, dan hasil belajar kurang
baik/kurang mantap.
2.
Model
Ekspositori/eksposisi
Ekspositori
merupakan cara pengajaran yang diawali
dengan peragaan dan diiringi dengan uraian/ulasan penjelasan lisan.
Manfaat
dari model ini pelajaran menjadi hidup,
siswa dapat ditarik perhatiannya melalui
visualisasinperagaan secara mulai menghidupkan perhatian imaginasi atau
terkaannyadan disaat mendapat penjelasan maka timbul dialog serta suasana kelas
menjadi terpusatkan ke bahan pelajaran melalui peragaan tsb.
3.
Model
Role Playing (Bermain Peran)
Role playing sebagai media atau teknik
belajar sungguh besar peranannya, sebab dengan teknik ini di samping
pengangkatan sesuatu keadaan/kejadian ke dalam ruang kelas, juga sebagai
perasaan, keadaan dan perbuatan dari padahal tsb akan turut dirasakan siswa
pelakunya.Role secara harfiahnya
ialah peranan. Role playing bisanya diartikan memainkan peranan atau berperan
sesuatu. Apabila role playing ini dipersiapkan secara baik sehingga benar-benar
mendekati kejadian yang sebenarnya.
Tujuan
dan kebaikan
dari role playing antara lain untuk mengahayati suatu/hal/keajdian yang
sebenarnyadalam realita kehidupan, menegnali peran-peran dari pada seseorang
dalam suatu kehidupan/kejadian/keadaan, membantu siswa dalam mengklarifikasikan
pola berfikir berbuat dan keterampilannya dalam membuat/mengambil keputusan.
4.
Model
Inquiry (inkuiri)
Inquiri
adalah salah satu cara berlajar yang bersifat
sesuatu secara kritis, analitis, argumental (ilmiah) dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang menyakinkan, karena
didukung oleh data.
Pada kehidupan sehari-hari sering kita
dihadapkan kepada suatu hal atau masalah.dan kita dihadapkan kepada: a.
mempercayai hal tsb atau tidak b. keharusan mengambil sikap, c. mengambil
keputusan.
Gejolak kehidupan masyarakat sungguh
cepat berubahnya maka siswa hendaknya dibekali senjata hidup yang ampuh ialah
kemampuan menangkap sesuatu. Inquiri antara lain melatih hal tsb. Inquiri
adalah teknik pemecahan masalah secara ilmiah.
Inkuiri
atau discoveri dengan segala fariasinya
serta problem solving atau pemecahan masalah, dalam IPS dianggap sebagai cara
ilmiah yang paling cocok untuk dipergunakan sebagai car kerja atau metode IPS.
Problem solving lebih menitik beratkan kepada terpecahnya suatu masalah yang
menurut perkiraan rasio logis, benar atau tepat. Perbedaan lain ialah tingkatan
dan cara kerjanya, dalam inquiri tingkatannya lebih tinggi serta lebih komplikatif
atau ruwet. Inkuiri diterima para ahli IPS sebagai dari bendera IPS, maka
mereka sangat menganjurkan cara kerja ini untuk banyak dipergunakan dalam
pelajaran IPS dengan berbagai jenis tingkatan (dari yang sederhana sampai
tingkat yang lebih tinggi), inkuiri yang paling sederhana menggunakan tanya
jawab klasikal, dimana peran aktif tetap ditangan siswa. Guru hanya
mengarahkan, membina, memancing jawaban dll. Inkuiri sederhana ini juga bisa
dalam bentuk kegiatan perbuatan secara sederhana.
Tujuan/kegunaan inquiri ialah mengembangkan sikap keterampilan siswa,
mengembangkan kemampuan berfikir para siswa, kemampuan berfikir tersebut
diproses di dalam situasi yang benar – benar dihayati dalam berbagai ragam
alternatif, membina dan mengembangkan sikap penasaran dan cara berfikir
objektif, mandiri, kritis dan analitis.