Minggu, 17 Februari 2013

Makalah Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS


Pendahuluan
Modul ini mempelajari model-model pembelajaran Konsep Dasar IPS di SD. Dalam modul ini akan disajikan pembahasan dalam butir uraian tentang Model- model pembelajaran konsep dan Model pembelajaran analisi konsep.

A.     Memilih Konsep-konsep Dasar IPS

Sebagaimana telah dibicarakan, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perwujudan dari suatu pendekatan inter-disiplin dari pembelajaran ilmu-ilmu sosial. Atau program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosial.
Dari pengertian tersebut tampak jelas bahwa IPS itu terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial dan dari bahan realita kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Kejadian-kejadian masyarakat pada hakikatnya Adalah serba terpadu dari aneka komponen yang ada. Karena itu pengetahuan yang disajikan kepada anak didik juga sedapat mungkin dibuat terpadu dari berbagai mata pelajaran ilmu-ilmu sosial.
IPS sebagai paduan ilmu-ilmu sosial terorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk lebih mudah pengarahan IPS dalam memilih konsep dengan cara; a. Memenuhi Kebutuhan Anak sebagai manusia muda yang sedang berkembang dan memerlukan bimbingan, b. Secara keseluruhan sebagai manusia hendaknya konsep IPS membina pengembangan aspek, c. Pengembangan dan pembinaan personal.

B.     Mengenal Model-model Pembelajaran

Mengajar  adalah tugas utama bagi seorang guru. Oleh karena itu keefektifannya akan banyak tergantung pada guru mampu melaksanakan aktivitas mengajar secara baik. Factor yang mempengaruhi guru mengajar terutama factor yang ada dalam diri guru itu sendiri. Dalam dunia pengajar telah dikenal berbagai model pengajar.
Model  dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan atau Barang/benda tiruan dari barang atau benda sesungguhnya, seperti globe.
Metode Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancangkan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar. Hakikat Mengajar adalah membantu para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana belajar.
Dari hasil kajian terhadap berbagai model belajar-mengajar yang secara khusus telah dikembangkan dan dites oleh pakar pendidikan di bidang itu dan mengelompokan model-model tersebut ke dalam tempat rumpun yaitu; a. Rumpun/Model Pemprosesan Informasi, b. Rumpun Model Personal, c. Rumpun Model interaksi sosial, d. Rumpun Model Behavioral (tingkah laku).

C.     Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Keberhasilan pencapai tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Secara umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.dapat dirumuskan bahwa pembelajaran ialah suatu prosesyang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tsb diatas ialah:
1.    Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
2.    Hasil pembelajaran ditandain dengan perubahan tingkah laku secar keseluruhan.
3.    Pembelajaran merupakan suatu proses.
4.    Proses pembelajaran terjadi karena adanya suatu yang mendorong dan suatu tujuan yang akan dicapai.
5.    Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.
Setelah mengetahui dan memahami pengertian pembelajaran secara prinsip yang menjadi landasan pengertian pembelajaran, berikut ini dikemukakan pengertian konsep dan generalisasi (konsep dasar) IPS
Konsep ialah kumpulan fakta-fakta yang memeiliki interelasi kuat satu sama lain sehingga membentuk suatu pengertian yang bulat. Dalam rumusan yang sederhana konsep ialah suatu bayangan pikiran atau tanggapan yang bulat tentang sesuatu. Atau Konsep IPS yaitu kata atau ungkapan yang memiliki ciri yang menonjol dan tidak dapat dipisahkan dari konteks IPS tsb.
Generalisasi (konsep dasar) ialah kumpulan sejumlah konsep yang memilikiinterelasasi serta merupakan suatu kebulatan. Jadi generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk lengkap yang dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan bagi IPS.
Agar dapat mencapai tujuan dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran konsep-konsep dasar IPS, perlu dilakukan langkah-langkah sbb:
a.    Mencari unsur-unsur yang termasuk ke dalam konsep tersebut dan kemudian mengelompokkannya serta memilih konsep mana yang menjadi pilihan sebagai pokok bahasan.
b.    Menentukan dan merumuskan tujuan instruksional
c.    Pilihlah situasi dan media yang medukung pelajaran tentang konsep tersebut serta dapat memperlancarpencapaian tujuan instruksional tersebut.
d.   Merencanakan dan mencari hal-hal yang diperkirakan membantu siswa dalam proses pemahaman dan pemantapan konsep.
e.    Mencari dan menetukan cara penyajian dan pengembangan proses internalisasi konsep secara lengkap.

Model Pembelajaran Analisis Konsep

A.     Perlunya Bagi Guru Mengembangkan Pembendaharaan Model-model Pembelajaran

Guru yang bijaksana akan mengatur pembendaharaan strategis yang tepat untuk menghadapi macam masalah-masalah belajar tertentu yang dihadapinya. Perbendaharaan model-model pada guru, merupakan sesuatu yang penting bila ia bertanggung jawab untuk mengajar banyak anak dalam bidang kurikulum.
Mengembangkan perbendaharaan model mengajar berarti mengembangkan keluwesan, karena keluwesan ini akan merupakan landasan bagi pemahaman dan kemungkinan pemilihan dalam pemilihannya. Perbendaharaan memuntut kecakapan untuk menumbuhkan dan memperluas potensi seseorang, dan kemampuan untuk mengajar dengan cara-cara yang lebih bervariasi dan menarik agar dapat menyesuaikan dengan tuntutan kebudayaan yang ada.

B.     Pemilihan Model Belajar-Mengajar  yang Efektif

Strategis belajar-mengajar digunakan untuk menunjukan siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan tujuan pendidikan atau untuk menunjukan sosok utuh konseptual dari aktivitasbelajar-mengajat yang secara keilmuan dapat diterima dan secra operasional dapat dilakukan.
Secara umum, strategi belajar-mengajar dapat dikatagorikan ke dalam dua kelompok strategi yaitu strategi yang diarahkan pengajar contohnya ceramah dan Tanya jawab. Dan strategi yang berpusat pada pebelajaran contohnya belajar kelompok dan penyikapan yang terbimbing.

C.     Model-model Belajar-mengajar (Pembelajaran) Analisi Konsep Dasar IPS

Banyak model-model pembelajaran baik yang bersifat khusus maupun yang besifat umum. Begitu juga model pembelajaran yang berhubungan dengan pembelajaran konsep dasar IPS. Kosasih Djahiri mengemukakan beberapa model belajar-mengajar IPS seperti Model Lecturing yang disempurnakan, model ekspositori, model role playing, model inkuiri.

1.    Model Lecturing (Ceramah) yang disempurnakan
Lecturing pada hakikatnya memberikan pelajaran dengan jalan ceramh, dimana guru berada dimuka kelas, memimpin dan menentukan isi dan jalannya pelajaran serta mentransfersegala rencana pelajarannya yang menurutnya baik/perlubagi para siswa. Dan teknik ini kebanyakan digunakan guru dalam mengajar.
Tujuan Lecturing secara umum adalah mentrsansfer sejumlah pengetahuan dari guru kepada  siswa, menerangkan atau menjelaskan sesuatu dari bahn yang ada, mengajak siswa untuk berdialog ke dalam dirinya maupun dengan luar, dan mengekspresikanhal-hal yang tidak dapat dinyatakan secara tertulis ataupun ungkapan yang sederhana.
Kelemahan/keburukan Lecturing adalah bersifat satu arah sehingga lebih bersifat transferring ilmu, bila persiapan buruk konsep tidak diperhatikan dan cara membawakannya jelek maka pelaksanaannya menjadi kacau, menyulitkan siswa kehilangan arah, sering membosankan dan tidak tidak menarik bagi siswa, dan hasil belajar kurang baik/kurang mantap.

2.  Model Ekspositori/eksposisi
Ekspositori merupakan cara pengajaran yang diawali dengan peragaan dan diiringi dengan uraian/ulasan penjelasan lisan.
Manfaat dari model ini pelajaran menjadi hidup, siswa dapat ditarik perhatiannya  melalui visualisasinperagaan secara mulai menghidupkan perhatian imaginasi atau terkaannyadan disaat mendapat penjelasan maka timbul dialog serta suasana kelas menjadi terpusatkan ke bahan pelajaran melalui peragaan tsb.

3.  Model Role Playing (Bermain Peran)
Role playing sebagai media atau teknik belajar sungguh besar peranannya, sebab dengan teknik ini di samping pengangkatan sesuatu keadaan/kejadian ke dalam ruang kelas, juga sebagai perasaan, keadaan dan perbuatan dari padahal tsb akan turut dirasakan siswa pelakunya.Role secara harfiahnya ialah peranan. Role playing bisanya diartikan memainkan peranan atau berperan sesuatu. Apabila role playing ini dipersiapkan secara baik sehingga benar-benar mendekati kejadian yang sebenarnya.
Tujuan dan kebaikan dari role playing antara lain untuk mengahayati suatu/hal/keajdian yang sebenarnyadalam realita kehidupan, menegnali peran-peran dari pada seseorang dalam suatu kehidupan/kejadian/keadaan, membantu siswa dalam mengklarifikasikan pola berfikir berbuat dan keterampilannya dalam membuat/mengambil keputusan.

4.  Model Inquiry (inkuiri)
Inquiri adalah salah satu cara berlajar yang bersifat sesuatu secara kritis, analitis, argumental (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang menyakinkan, karena didukung oleh data.
Pada kehidupan sehari-hari sering kita dihadapkan kepada suatu hal atau masalah.dan kita dihadapkan kepada: a. mempercayai hal tsb atau tidak b. keharusan mengambil sikap, c. mengambil keputusan.
Gejolak kehidupan masyarakat sungguh cepat berubahnya maka siswa hendaknya dibekali senjata hidup yang ampuh ialah kemampuan menangkap sesuatu. Inquiri antara lain melatih hal tsb. Inquiri adalah teknik pemecahan masalah secara ilmiah.
Inkuiri atau discoveri dengan segala fariasinya serta problem solving atau pemecahan masalah, dalam IPS dianggap sebagai cara ilmiah yang paling cocok untuk dipergunakan sebagai car kerja atau metode IPS. Problem solving lebih menitik beratkan kepada terpecahnya suatu masalah yang menurut perkiraan rasio logis, benar atau tepat. Perbedaan lain ialah tingkatan dan cara kerjanya, dalam inquiri tingkatannya lebih tinggi serta lebih komplikatif atau ruwet. Inkuiri diterima para ahli IPS sebagai dari bendera IPS, maka mereka sangat menganjurkan cara kerja ini untuk banyak dipergunakan dalam pelajaran IPS dengan berbagai jenis tingkatan (dari yang sederhana sampai tingkat yang lebih tinggi), inkuiri yang paling sederhana menggunakan tanya jawab klasikal, dimana peran aktif tetap ditangan siswa. Guru hanya mengarahkan, membina, memancing jawaban dll. Inkuiri sederhana ini juga bisa dalam bentuk kegiatan perbuatan secara sederhana.
Tujuan/kegunaan inquiri ialah mengembangkan sikap keterampilan siswa, mengembangkan kemampuan berfikir para siswa, kemampuan berfikir tersebut diproses di dalam situasi yang benar – benar dihayati dalam berbagai ragam alternatif, membina dan mengembangkan sikap penasaran dan cara berfikir objektif, mandiri, kritis dan analitis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar