LAPORAN HASIL DISKUSI
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN
PERKEMBANGANNYA
Untuk Menyelesaikan Tugas Mata
Kuliah
Ilmu Kealaman Dasar yang dibina
oleh
Drs. Hery Kresnadi, M.Pd
Oleh
Yulis Nurmayanti
Faisal Kananda
2A Reguler B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
Laporan Hasil Diskusi
Tujuan Diskusi:
Agar
Peserta Diskusi mengetahui tentang Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya dan
melatih Peserta Diskusi mengeluarkan pendapat atau gagasan secara lisan.
Pelaksanaan:
Hari/Tanggal
Pelaksanaan : Selasa, 26 Februari 2013
Waktu
Pelaksana : Pukul 15.30 –
17.30 wib
Tempat
Pelaksanaan : Ruang 1 (kelas IIA
Reg. B) PGSD FKIP UNTAN
Kelompok/Presentasi : IV (Empat)/Presentasi ke- I
Nama
Kelompok : 1. Faisal
Kananda
2. Yulis Nurmayanti
Kelas : IIA Reguler B
Moderator : Faisal Kananda Dan
Yulis Nurmayanti
Monitoring/Dosen : Drs. Hery Kresnadi, M. Pd
Peserta
Diskusi : Mahasiswa
Kelas IIA Reguler B
Materi :
Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya
Media :
Laptop dan Infocus untuk presentasi serta Print Out
presentasi untuk peserta diskusi per kelompok
Sesi
Pertanyaan : Tiga kali sesi
pertanyaan, @tiga pertanyaan.
Total
Pertanyaan : Sembilan
Pertanyaan
Cara
menjawab : Berurutan
sesuai pertanyaan dan langsung menjawab
Total
Durasi Pelaksana : 2 jam
Prosesi Jalannya Diskusi:
Secara
umum, diskusi berjalan lancar selama 2 jam. Para peserta mengikuti diskusi yang
berlangsung dengan antusias. Banyak pertanyaan yang mereka ajukan kepada
penyaji jika melihat jalan diskusi, tampaknya para peserta sangat tertarik
dengan tema yang diuji. Sehingga para perserta pun ikut menambahkan hasil
jawaban penyaji serta terdapatnya debatan hasil jawaban antara peserta dengan
peserta, dan peserta dengan penyaji.
Mempresentasikan Hasil Power Point:
a.
Pembukaan
(Durasi
30 detik, slide pertama): membuka presentasi dengan salam serta memperkenalkan
anggota kelompok dan memberitahukan tema yang akan dibahas.
b.
Menjelaskan
Sifat Unik Manusia (Durasi 1 menit, slide kedua): Sifat unik manusia yaitu Manusia mempunyai jasmani yang lemah, sedangkan rohani, akal budi, dan
kemauannya sangat kuat. Manusia
tidak mempunyai tanduk, taji, ataupun sengat, maka untuk membela diri terhadap
serangan dari makhluk lain manusia harus memanfaatkan akal budinya yang
cemerlang.
c. Menjelaskan Rasa Ingin Tahu Manusia
(Durasi
1 menit, slide ketiga): Rasa
ingin tahu tiap manusia pada setiap saat belum tentu sama kuat, demikian pula
kelompok fenomena yang menimbulkan rasa ingin tahu biasanya berbeda-beda dan
dapat berubah-ubah menurut keadaan. Tidak mungkin setiap individu mempunyai
rasa ingin tahu yang sama kuat terhadap segala fenomena yang terjadi dari alam.
d. Menjelaskan Rasa Ingin Tahu
Menyebabkan Alam Pikiran Manusia Berkembang (Durasi 30
detik, slide keempat): Perkembangan
alam pikiran dapat juga disebabkan oleh rangsangan dari luar, tanpa dorongan
dari dalam yang berupa rasa ingin tahu (membaca powerpoint)
“Jadi dengan kata lain, bahwa alam pikiran manusia
berkembang terutama karena ada dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu”
(penyaji menambahkan penjelasan).
e.
Menjelaskan
Mitos, Penalaran Deduktif, Penalaran Induktif
dan Pengetahuan Pangkal Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam (Durasi 5 menit, slide ke lima sampai ke tujuh):
a. Mitos (slide kelima): Menurut C.A. van Peursen,
mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada
sekelompok orang.
Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh mengenai mitos,
yaitu:
1. Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas
(raksasa yang memikul bumi pada bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu
ke bahu yang lain.
2. Gerhana bulan disangka terjadi karena
bulan dimakan raksasa.
3. Bunyi guntur dikira ditimbulkan
oleh roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
Mencari jawaban atas masalah seperti itu, dan
menghubungkannya dengan makhluk-makhluk gaib, disebut berpikir secara
irasional. Demikianlah manusia pada tahap mitos atau teologi menjawab keingintahuannya
dengan menciptakan dongeng-dongeng atau mitos, karena alam pikirannya masih
terbatas pada imajinasi atau intuisi.
(Penyaji memperagakan contoh pertama kemudian
penyaji memberi contoh lain dari mitos yaitu zaman dahulu ada bebarapa manusia
beranggapan bahwa suara yang ditimbulkan dari guntur adalah suara Tuhan sedang
buang angin. Dan ketika hujan turun manusia beranggapan bahwa Tuhan sedang
menangis.)
b. Penalaran Deduktif (Slide ke enam): penalaran
deduktif ini pertama-tama harus mulai dengan pernyataan yang sudah pasti
kebenarannya. Kemudian berasal dari
idea yang menurut anggapannya jelas, tegas, dan pasti dalam pikiran manusia. Dengan penalaran deduktif ini dapat diperoleh
bermacam-macam pengetahuan mengenai sesuatu obyek tertentu tanpa ada kesepakatan
yang dapat diterima oleh semua pihak
c. Penalaran Induktif (Slide ketujuh): Penalaran induktif adalah cara
berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan, atas gejala-gejala
yang bersifat khusus. Misalnya, pada pengamatan atas logam besi, tembaga,
aluminium, dan sebagainya, jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah
panjang.
d. Pendekatan Ilmih sebagai Kelahiran Ilmu
Pengetahuan Alam, (Slide kedelapan): Metode keilmuan atau pendekatan ilmiah
adalah perpaduan antara rasionalisme dan empirisme. Kemudian pengetahuan dapat disebut Ilmu Pengetahuan Alam bilamana memenuhi
persyaratan berikut, yaitu: obyeknya pengalaman manusia yang berupa
gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode keilmuan serta mempunyai
manfaat untuk kesejahteraan manusia.
f. Menjelaskan
Pendekatan Ilmiah sebagai Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam, (Durasi 44 detik, slide kedelapan): Metode
keilmuan atau pendekatan ilmiah adalah perpaduan antara rasionalisme dan
empirisme. Kemudian pengetahuan dapat disebut Ilmu Pengetahuan Alam
bilamana memenuhi persyaratan berikut, yaitu: obyeknya pengalaman manusia yang
berupa gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode keilmuan serta
mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.
(Penyaji menambahkan penjelasan yaitu, Jadi metode
keilmuan itu bersifat obyektif, bebas dari keyakinan, perasaan dan prasangka
pribadi, serta bersifat terbuka.
g. Menjelaskan
Metode Ilmiah sebagai Ciri Ilmu Pengetahuan Alam, (durasi 43 detik, slide ke sembilan): Metode
ilmiah merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Dan dapat
juga dikatakan bahwa metode ilmiah merupakan gabungan antara rasionalisme dan
empirisme.
Kerangka dasar, prosedurnya dapat diuraikan atas
langkah-langkah seperti berikut:
1) Penemuan atau penentuan masalah
2) Perumusan kerangka masalah
3) Pengajuan hipotesis
4) Deduksi hipotesis
5) Pengujian hipotesis Keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah.
h. Perbedaan
Hewan dan Manusia, (Durasi 28
detik, slide ke sepuluh): Manusia
tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup
di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya.
Manusia merupakan makhluk yang selalu bertanya baik
implisit maupun eksplisit dan kemampuan berfikir serta pengetahuan merupakan
sarana untuk menjawabnya.
Pertanyaan
Presentasi:
Sesi Pertama:
1. Sebutkan contoh perbedaan Manusia dengan Binatang
selain contoh yang telah diberikan! (Hendrik Gunawan, Kelompok VII)
2. Mengapa fenomena mitos berkembang menjadi
pengetahuan? (Yuli Winarti, Kelompok VIII)
3. Jelaskan lebih spesifik lagi dari sifat unik manusia
dan sebutkan contoh nyatanya! (Lusiana Rani Soraya, Kelompok VI)
Sesi Kedua:
4. Berikan contoh penalaran dedukatif dan induktif! (Sara
Hena, Kelompok V)
5. Maksud dari Metode ilmiah merupakan gabungan
rasionalisme dengan emperialisme seperti yang tertulis dihasil presentasi
kelompok anda? (Natalia Adam Tekot, Kelompok IX)
6. Jelaskan keunggulan dari metode ilmiah! (Dwi
Putri, Kelompok VIII)
Sesi Ketiga:
7. Juru kunci Fenomena alam gunung merapi adalah Mbah
marijan. Apakah pernyataan dari beliau adalah mitos? Jelaskan! (Selly
Lavenia, Kelompok XI)
8. Jelaskan manusia merupakan makhluk yang selalu
bertanya baik implisit maupun eksplisit! (Siti Aminah, Kelompok XI)
9. Jelaskan maksud dari manusia tidak bisa hidup dalam
alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan
berbagai kemampuan bawaannya! (Dede Hidayat, Kelompok V)
Jawaban
Presentasi:
Sesi
Pertama:
1.
Contoh selain yang terdapat di slide
pertama yaitu: Manusia dan Binatang sama – sama makan, bernafas, dan mempunyai
pengetahuan. Hanya saja dari pengetahuan tersebut dapat membedakan manusia dan
Binatang. Contohnya Burung memiliki pengetahuan bagaimana caranya membuat
sarang di atas pohon. Burung pandai menganyam sarangnya yang begitu indah,
namun pengetahuannya itu ternyata tidak berubah-ubah dari zaman ke zaman.
Sehingga hasil sarangnya tidak berkembang dan tetap berbentuk yang sama hingga
kini. Sedangkan manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas
pohon dan mereka memiliki pengetahuan. Namun karena kemampuannya berpikir tidak
semata-mata didorong oleh sekedar kelestarian hidupnya tetapi juga untuk
membuat hidupnya lebih menyenangkan, maka mereka mampu membuat rumah di atas
tiang-tiang kayu yang kokoh, lalu berkembang membuat rumah dengan menggunakan
semen dan bahkan sekarang manusia mampu membuat istana atau gedung-gedung
pencakar langit. Bandingkan dengan burung sarangnya yang indah yang nampak tak
mengalami perubahan sepanjang masa. Maka dari sinilah tampak bahwa manusia dan
binatang itu berbeda.
2.
Zaman dahulu pengetahuan manusia sangat
terbatas sehingga mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan
panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun
hanya sementara. Semakin zaman ke zaman keingintahuan manusia semakin
berkembang pengetahuan alam pikir manusia, sehingga manusia pun terus
mempelajari gejala mitos tersebut dengan menggunakan nalar dan pengetahuan,
manusia pun terus dan terus mempelajarinya. maka manusia akan tahu penyebab dan
cara mengatasi gejala tersebut demi kelangsungan hidup manusia. Seperti gempa
bumi, mitos mengatakan bahwa gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa
yang memikul bumi pada bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu
yang lain. Sehingga akhirnya keinginan manusia pun semakin berkembang
pengetahuan alam pikirnya, membuat manusia mempelajari apakah mitos itu benar.
Setelah diteliti dan mempelajari ternyata mitos tersebut pun tidak benar. Lalu
manusia pun terus mempelajari apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
·
Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.
Welly
Helmina: zaman dahulu orang
berfikir bahwa pabila ada meteor jatuh atau bintang jatuh dapat mengabulkan semua
permintaan/harapan manusia dengan cara memohon kebintang jatuh tersebut. Dengan
adanya perkembangan pengetahuan manusia dan pemikirannya, manusia mencoba
keingintahuannya apakah benar bahwa meteor/bintang jatuh tersebut dapat
mengabulkan permintaannya.kenyataannya, itu hanya sebuah mitos dan dengan
adanya penelitian tersebut manusia bisa menggetahui apa itu meteor/bintang
jatuh dan bagaimana terjadinya.
3.
Manusia tidak
mempunyai tanduk, taji, ataupun sengat, maka untuk membela diri terhadap
serangan dari makhluk lain dan untuk melindungi diri terhadap pengaruh
lingkungan yang merugikan, manusia harus memanfaatkan akal budinya yang
cemerlang. Kemauannya yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan
jasmaninya. Sehingga dapat menimbulkan efek yang negatif, Contohnya adalah manusia dapat mogok makan, dapat
minum-minuman keras sampai mabuk, dan bahkan dapat bunuh diri. Kalau tubuh mendapatkan pengaruh
yang negatif dari lingkungan, maka timbul reaksi yang mendorong tubuh supaya
melepaskan diri dari lingkungan yang merugikan itu. Tetapi kemauan keras dapat
memaksa tubuh supaya tetap menerima pengaruh yang negatif itu. Jadi, akal budi
dan kemauannya menaklukkan jasmaninya adalah sifat unik manusia.
·
Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.
Selly
Lafenia menambahkan contoh lain
yaitu: sifat unik manusia dapat dicontohkan seperti seseorang yang sakit parah
sengan kondisi jasmani yang lemah tetapi uniknya seseorang tersebut mempunyai
akal budi yang tidak sakit seperti kondisi jasmaninya hingga dapat berfikir
baik dan buruk.
Sesi Kedua:
4.
Penalaran dedukatif adalah pernyataan
yang sudah pasti kebenarannya tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh
semua pihak. Contoh dari Penalaran Dedukatif yaitu; Proses Fotosintesis memerlukan sinar matahari,
pada malam hari tidak ada matahari, jadi pada malam hari tidak mungkin ada
proses fotosintesis.
Penalaran
Induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum. Contoh dari
penalaran induktif yaitu; kucing adalah binatang yang mempunyai mata, anjing
juga binatang yang memiliki mata, semua binatang mempunyai mata.
· Penambahan Jawaban dari dosen saat
semua sesi diskusi terlaksana:
contoh
lainnya yaitu apabila kita pergi ke Tebas yang terkenal dengan Jeruknya. Kita
dapat merasakan rasa jeruk tersebut, jeruk diarea ini rasanya masam, jeruk
diarea itu rasanya masam jadi kesimpulannya jeruk tebas rasanya masam.
5.
Metode ilmiah merupakan gabungan antara
rasionalisme dan empirisme. Diamana Rasionalisme adalah pengetahuan yang
diperoleh melalui pemikiran logis akal budi, sedangkan Empirisme adalah
pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi. Kedua
gabungan tersebut mempunyai peran penting bagi metode ilmiah. Rasionalisme memberi kerangka pemikiran yang koheren
dan logis, sedangkan empirisme dalam memastikan kebenarannya memberikan
kerangka pengujiannya. Dengan demikian, maka pengetahuan yang dihasilkan yaitu
pengetahuan yang konsisten dan sistematis serta dapat diandalkan, karena telah
diuji secara empiris. Cara-cara berpikir rasional dan empiris tersebut
tercermin dalam langkah-langkah yang terdapat dalam proses kegiatan ilmiah
yaitu Penemuan atau penentuan masalah, Perumusan kerangka masalah, Pengajuan
hipotesis, Deduksi hipotesis, Pengujian hipotesis, dan Keterbatasan dan
keunggulan metode ilmiah.
·
Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.
Lusiana
Rani Soraya: menyimpulkan
bahwa rasionalisme adalah berfikir secara logika dan empirisme adalah dengan
cara pengamatan.
2.
Dede
Hidayat: setelah mendengar hasil
jawaban penyaji saya dapat mencontohkannya. Seandainya kita mengambil contoh
dengan ‘Kacang Hijau’. Kacang hijau bila diletakkan didalam wadah yang terdapat
kapas basah (mengandung air) makan lama kelamaan kacang hijau tersebut berubah
menjadi kecambah. Dengan demikian hasil tersebut termasuk metode empirisme
yaitu dengan cara pengamatan dan tidak bisa dikatakan dengan cara rasionalisme.
3.
Penyaji
(Yulis Nurmayanti): apa yang
dikatakan saudara Lusianan dan Dede sudah sangat benar. Dimana penyaji telah menjelaskannya,
contoh dari empirisme yaitu dengan pengamatan dan pengalamannya, seseorang akan
mendapatkkan pengetahuan yang lebih tentang manajemen HIMA dikarenakan
seseorang tersebut sering dipilih menjadi ketua HIMA. Contoh dari rasionalisme
yaitu 1+1=2 bukan didapat melalui pengamatan empirisme, melainkan melalui
sebuah pemikiran logis akal budi.
4.
Penyaji
(Faisal kananda): Metode ilmiah
adalah gabungan antara rasionalisme dan empirisme. Contohnya metode ini adalah
Tuhan. Dengan adanya Tuhan kita dapat menggunakan metode rasional dan empiris
untuk megetahui tentang Tuhan.
5.
Welly
helmina: saya tidak menyetujui
hasil jawaban dari Faisal Kananda. Karena menurut saya Tuhan tidak dapat
disebut metode ilmiah yang harus meneliti atau menggunakan pengamatan.
6.
Dosen
menengahkan jawaban antara penyaji (faisal) dan welly. Beliau berkata bahwa
hasil jawaban ini adalah perbedaan pendapat dari faisal dan welly. Seseorang
akan berbeda pendapat tentang adanya Tuhan sesuai agama yang dianut.
6.
Sebelum kita
mengetahui keunggulan dari metode ilmiah, ada baiknya kita juga mengetahui
kekurangan dari metode ilmiah yaitu Semua kesimpulan ilmiah atau kebenaran ilmu
termasuk Ilmu Pengetahuan Alam bersifat tentatif, yang artinya kesimpulan itu
di anggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan
itu, sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang
terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Kekurangan lain dari metode ilmiah
adalah tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan
baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan keindahan, dan juga tidak
dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
Sedangkan Keunggulan Ilmu atau Ilmu Pengetahuan Alam
mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum.
Dengan sifat-sifat tersebut, maka orang yang berkecimpung atau selalu
berhubungan dengan ilmu pengetahuan akan terbimbing sedemikian rupa hingga
padanya terkembangkan suatu sikap ilmiah.
Yang dimaksud dengan sikap ilmiah tersebut adalah
sikap:
a.
Mencintai
kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil.
b.
Menyadari bahwa
kebenaran ilmu tidak absolut.
c.
Tidak percaya
pada takhayul, astrologi, maupun untung-untungan.
d.
Ingin tahu lebih
banyak.
e.
Tidak berpikir
secara prasangka.
f.
Tidak percaya
begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
g.
Optimis, teliti,
dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.
7.
Pertanyaan dari saudari Selly lavenia tidak sesuai dengan materi yang
kelompok kami berikan yaitu Alam Pikiran Manusia dan perkembangannya.
8.
Manusia
merupakan makhluk yang selalu bertanya baik implisit maupun eksplisit.
Implisit
adalah pengetahuan yang tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang seperti
keyakinan pribadi, perspektif dan prinsip. Sedangkan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan berupa
media. Jadi manusia slalu bertanya implisit dimana manusia bertanya suatu hal
yang berdasarkan pengalaman yang pernah ia rasakan/alami atau prinsip bukan
hasil dari pengetahuan yang ia dapat dari membaca. Manusia slalu bertanya
eksplisit dimana manusia bertanya berdasarkan apa yang pernah ia peroleh
melalui media misalnya informasi yang tersimpan di google/buku. Contohnya
seperti yang saudari Siti pertanyakan kepada kelompok kami yaitu bertanya pertanyaan
ini berdasarkan sumber membaca atau terdapat pada media presentasi slide
sepuluh bagian dua yang kelompok kami tuliskan (emplisit).
9.
Maksud dari
manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap
hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya yaitu apabila kita
mengambil contoh anak manusia dan anak bintang lalu sama – sama di letakkan ke
dalam hutan (alam yang belum terolah) maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa
seorang anak manusia tidak dapat bertahan hidup di alam yang belum terolah
tanpa ada kemampuan pengetahuan, sedangkan anak binatang dapat dan siap hidup
di alam asli (alam yang belum terolah) dengan berbagai kemampuan bawaannya
seperti dapat bergerak mencari makanan sendiri di alam yang asli. Apabila kita
berfikir secara rasionalisme dan empiris maka pernyataan tsb adalah benar bahwa
manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap
hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya.
·
Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.
Dede
Hidayat: saya tidak mensetujui
jawaban dari anda. Menurut saya manusia dapat hidup di alam yang belum terolah
contohnya manusia purba.
2.
Penyaji: disini sudah kami sampaikan dari perbedaan manusia
dan binatang, dimana manusia tidak siap
hidup sedangkan binatang siap hidup.
Binatang mempunyai kemampuan bawaannya sejak lahir untuk siap hidup dialam yang
asli. Binatang langsung dapat bergerak mencari makanan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Sedangkan manusia yang masih bayi tidak dapat bergerak
atau berjalan untuk mencari makanan.
3.
Dede
Hidayat: bagaimana dengan cerita
tentang tarzan yang dapat bertahan hidup didalam hutan?
4.
Penyaji: kami beranggapan bahwa tarzan adalah mitos. Dimana
bisa disimpulkan dari meneliti seorang bayi manusia dan bayi binatang.
Kesimpulan
Diskusi:
Manusia dan hewan berbeda, dimana hewan
juga mempunyai rasa ingin tahu tetapi rasa ingin tahu tersebut tidak
berkembang. Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk
melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan
berkembang biak. Sedangkan manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya,
manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk
memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Rasa ingin tahu yang
terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang.
Dengan demikian manusia memanfaatkan pengetahuan mereka untuk memecahkan
penyebab fenomena mitos terjadi. Sehingga alam pikiran manusia berkembang karena ada dorongan dari dalam,
yaitu rasa ingin tahu.
Saran:
Setelah membahas
materi Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya, kita dapat mengetahui betapa
besar kelebihan yang manusia punya. Dengan demikian semoga manusia terutama
peserta diskusi dapat mengembangkan kembali kelebihan-kelebihan yang ada pada
diri manusia. Jangan pantang menyerah untuk mengetahui apa yang belum kita
ketahui, terus berkembang dan berusaha agar yang kita tidak ketahui menjadi
tahu serta menjadi lebih kita ketahui. Agar kelak kita menjadi manusia yang
berguna bagi diri sendiri serta berguna bagi orang lain dan bangsa Indonesia.
Lampiran:
A. Makalah
Alam Pikiran Manusia dan perkembangannya: http://asia.groups.yahoo.com/group/2a_regb/message/2 atau download di email masuk lampiran dokumen
yahoo peserta diskusi, dari yulis nurmayanti dengan judul [2a_regb] kelompok
VI_yulis nurmayanti & faisal kananda.
B. Acara
Diskusi:
a.
Mempersiapkan Media,
b.
Membagikan Print out presentasi,
c.
Membuka presentasi dengan memperkenalkan kelompok,
d.
Menjelaskan hasil presentasi,
e.
Sesi pertanyaan pertama ( 3 pertanyaan),
f.
Menjawab pertanyaan dengan berurutan,
g.
Penambahan jawaban dari peserta diskusi,
h.
Sesi pertanyaan kedua ( 3 pertanyaan),
i.
Menjawab pertanyaan dengan berurutan,
j.
Penambahan jawaban dari peserta diskusi,
k.
Sesi pertanyaan ketiga ( 3 pertanyaan),
l.
Menjawab pertanyaan dengan berurutan,
m.
Penambahan jawaban dari peserta diskus,
n.
Perdebatan jawaban,
o.
Menutup presentasi,
p.
mendapat penjelasan dari dosen.
C. Daftar
Peserta Diskusi:
· 2
Orang penyaji,
· 24
Orang Peserta Diskusi (Mahasiswa kelas IIA reguler B hadir semua).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar