Rabu, 26 Februari 2014

Laporan Hasil diskusi

LAPORAN HASIL DISKUSI

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN
PERKEMBANGANNYA

Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Ilmu Kealaman Dasar yang dibina oleh
Drs. Hery Kresnadi, M.Pd

Oleh
Yulis Nurmayanti
Faisal Kananda

2A Reguler B


















PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013

Laporan Hasil Diskusi

*   Tujuan Diskusi:
Agar Peserta Diskusi mengetahui tentang Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya dan melatih Peserta Diskusi mengeluarkan pendapat atau gagasan secara lisan.

*   Pelaksanaan:
Hari/Tanggal Pelaksanaan  : Selasa, 26 Februari 2013
Waktu Pelaksana                : Pukul 15.30 – 17.30 wib
Tempat Pelaksanaan           : Ruang 1 (kelas IIA Reg. B) PGSD FKIP UNTAN
Kelompok/Presentasi          : IV (Empat)/Presentasi ke- I
Nama Kelompok                : 1. Faisal Kananda
                                             2. Yulis Nurmayanti
Kelas                                  : IIA Reguler B
Moderator                          : Faisal Kananda Dan Yulis Nurmayanti
Monitoring/Dosen              : Drs. Hery Kresnadi, M. Pd
Peserta Diskusi                   : Mahasiswa Kelas IIA Reguler B
Materi                                 : Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya
Media                                 : Laptop dan Infocus untuk presentasi serta Print Out
  presentasi untuk peserta diskusi per kelompok
Sesi Pertanyaan                  : Tiga kali sesi pertanyaan, @tiga pertanyaan.
Total Pertanyaan                : Sembilan Pertanyaan
Cara menjawab                   : Berurutan sesuai pertanyaan dan langsung menjawab
Total Durasi Pelaksana       : 2 jam

*   Prosesi Jalannya Diskusi:
Secara umum, diskusi berjalan lancar selama 2 jam. Para peserta mengikuti diskusi yang berlangsung dengan antusias. Banyak pertanyaan yang mereka ajukan kepada penyaji jika melihat jalan diskusi, tampaknya para peserta sangat tertarik dengan tema yang diuji. Sehingga para perserta pun ikut menambahkan hasil jawaban penyaji serta terdapatnya debatan hasil jawaban antara peserta dengan peserta, dan peserta dengan penyaji.

*   Mempresentasikan Hasil Power Point:

a.    Pembukaan (Durasi 30 detik, slide pertama): membuka presentasi dengan salam serta memperkenalkan anggota kelompok dan memberitahukan tema yang akan dibahas.

b.    Menjelaskan Sifat Unik Manusia (Durasi 1 menit, slide kedua): Sifat unik manusia yaitu Manusia mempunyai jasmani yang  lemah, sedangkan rohani, akal budi, dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak mempunyai tanduk, taji, ataupun sengat, maka untuk membela diri terhadap serangan dari makhluk lain manusia harus memanfaatkan akal budinya yang cemerlang.

c.     Menjelaskan Rasa Ingin Tahu Manusia (Durasi 1 menit, slide ketiga): Rasa ingin tahu tiap manusia pada setiap saat belum tentu sama kuat, demikian pula kelompok fenomena yang menimbulkan rasa ingin tahu biasanya berbeda-beda dan dapat berubah-ubah menurut keadaan. Tidak mungkin setiap individu mempunyai rasa ingin tahu yang sama kuat terhadap segala fenomena yang terjadi dari alam.

d.    Menjelaskan Rasa Ingin Tahu Menyebabkan Alam Pikiran Manusia Berkembang (Durasi 30 detik, slide keempat): Perkembangan alam pikiran dapat juga disebabkan oleh rangsangan dari luar, tanpa dorongan dari dalam yang berupa rasa ingin tahu (membaca powerpoint)
“Jadi dengan kata lain, bahwa alam pikiran manusia berkembang terutama karena ada dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu” (penyaji menambahkan penjelasan).

e.    Menjelaskan Mitos, Penalaran Deduktif, Penalaran Induktif dan Pengetahuan Pangkal Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam (Durasi 5 menit, slide ke lima sampai ke tujuh):
a. Mitos (slide kelima): Menurut C.A. van Peursen, mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang.
Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh mengenai mitos, yaitu:
1.  Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lain.
2.   Gerhana bulan disangka terjadi karena bulan dimakan raksasa.
3.   Bunyi guntur dikira ditimbulkan oleh roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
Mencari jawaban atas masalah seperti itu, dan menghubungkannya dengan makhluk-makhluk gaib, disebut berpikir secara irasional. Demikianlah manusia pada tahap mitos atau teologi menjawab keingintahuannya dengan menciptakan dongeng-dongeng atau mitos, karena alam pikirannya masih terbatas pada imajinasi atau intuisi.
(Penyaji memperagakan contoh pertama kemudian penyaji memberi contoh lain dari mitos yaitu zaman dahulu ada bebarapa manusia beranggapan bahwa suara yang ditimbulkan dari guntur adalah suara Tuhan sedang buang angin. Dan ketika hujan turun manusia beranggapan bahwa Tuhan sedang menangis.)
b. Penalaran Deduktif (Slide ke enam): penalaran deduktif ini pertama-tama harus mulai dengan pernyataan yang sudah pasti kebenarannya. Kemudian berasal dari idea yang menurut anggapannya jelas, tegas, dan pasti dalam pikiran manusia. Dengan penalaran deduktif ini dapat diperoleh bermacam-macam pengetahuan mengenai sesuatu obyek tertentu tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak
c.  Penalaran Induktif (Slide ketujuh): Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan, atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya, pada pengamatan atas logam besi, tembaga, aluminium, dan sebagainya, jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang.
d. Pendekatan Ilmih sebagai Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam, (Slide kedelapan): Metode keilmuan atau pendekatan ilmiah adalah perpaduan antara rasionalisme dan empirisme.  Kemudian pengetahuan dapat disebut Ilmu Pengetahuan Alam bilamana memenuhi persyaratan berikut, yaitu: obyeknya pengalaman manusia yang berupa gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode keilmuan serta mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.  

f.     Menjelaskan Pendekatan Ilmiah sebagai Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam, (Durasi 44 detik, slide kedelapan): Metode keilmuan atau pendekatan ilmiah adalah perpaduan antara rasionalisme dan empirisme.  Kemudian pengetahuan dapat disebut Ilmu Pengetahuan Alam bilamana memenuhi persyaratan berikut, yaitu: obyeknya pengalaman manusia yang berupa gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode keilmuan serta mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.
(Penyaji menambahkan penjelasan yaitu, Jadi metode keilmuan itu bersifat obyektif, bebas dari keyakinan, perasaan dan prasangka pribadi, serta bersifat terbuka.

g.    Menjelaskan Metode Ilmiah sebagai Ciri Ilmu Pengetahuan Alam, (durasi 43 detik, slide ke sembilan): Metode ilmiah merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Dan dapat juga dikatakan bahwa metode ilmiah merupakan gabungan antara rasionalisme dan empirisme.
Kerangka dasar, prosedurnya dapat diuraikan atas langkah-langkah seperti berikut:
1)      Penemuan atau penentuan masalah
2)      Perumusan kerangka masalah
3)      Pengajuan hipotesis
4)      Deduksi hipotesis 
5)      Pengujian hipotesis Keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah.

h.    Perbedaan Hewan dan Manusia, (Durasi 28 detik, slide ke sepuluh): Manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya.
Manusia merupakan makhluk yang selalu bertanya baik implisit maupun eksplisit dan kemampuan berfikir serta pengetahuan merupakan sarana untuk menjawabnya.

*   Pertanyaan Presentasi:
Sesi Pertama:

1.      Sebutkan contoh perbedaan Manusia dengan Binatang selain contoh yang telah diberikan! (Hendrik Gunawan, Kelompok VII)
2.      Mengapa fenomena mitos berkembang menjadi pengetahuan? (Yuli Winarti, Kelompok VIII)
3.      Jelaskan lebih spesifik lagi dari sifat unik manusia dan sebutkan contoh nyatanya! (Lusiana Rani Soraya, Kelompok VI)

Sesi Kedua:

4.      Berikan contoh penalaran dedukatif dan induktif! (Sara Hena, Kelompok V)
5.      Maksud dari Metode ilmiah merupakan gabungan rasionalisme dengan emperialisme seperti yang tertulis dihasil presentasi kelompok anda? (Natalia Adam Tekot, Kelompok IX)
6.      Jelaskan keunggulan dari metode ilmiah! (Dwi Putri, Kelompok VIII)

Sesi Ketiga:

7.      Juru kunci Fenomena alam gunung merapi adalah Mbah marijan. Apakah pernyataan dari beliau adalah mitos? Jelaskan! (Selly Lavenia, Kelompok XI)
8.      Jelaskan manusia merupakan makhluk yang selalu bertanya baik implisit maupun eksplisit! (Siti Aminah, Kelompok XI)
9.      Jelaskan maksud dari manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya! (Dede Hidayat, Kelompok V)

*   Jawaban Presentasi:
Sesi Pertama:

1.        Contoh selain yang terdapat di slide pertama yaitu: Manusia dan Binatang sama – sama makan, bernafas, dan mempunyai pengetahuan. Hanya saja dari pengetahuan tersebut dapat membedakan manusia dan Binatang. Contohnya Burung memiliki pengetahuan bagaimana caranya membuat sarang di atas pohon. Burung pandai menganyam sarangnya yang begitu indah, namun pengetahuannya itu ternyata tidak berubah-ubah dari zaman ke zaman. Sehingga hasil sarangnya tidak berkembang dan tetap berbentuk yang sama hingga kini. Sedangkan manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas pohon dan mereka memiliki pengetahuan. Namun karena kemampuannya berpikir tidak semata-mata didorong oleh sekedar kelestarian hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan, maka mereka mampu membuat rumah di atas tiang-tiang kayu yang kokoh, lalu berkembang membuat rumah dengan menggunakan semen dan bahkan sekarang manusia mampu membuat istana atau gedung-gedung pencakar langit. Bandingkan dengan burung sarangnya yang indah yang nampak tak mengalami perubahan sepanjang masa. Maka dari sinilah tampak bahwa manusia dan binatang itu berbeda.

2.        Zaman dahulu pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Semakin zaman ke zaman keingintahuan manusia semakin berkembang pengetahuan alam pikir manusia, sehingga manusia pun terus mempelajari gejala mitos tersebut dengan menggunakan nalar dan pengetahuan, manusia pun terus dan terus mempelajarinya. maka manusia akan tahu penyebab dan cara mengatasi gejala tersebut demi kelangsungan hidup manusia. Seperti gempa bumi, mitos mengatakan bahwa gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lain. Sehingga akhirnya keinginan manusia pun semakin berkembang pengetahuan alam pikirnya, membuat manusia mempelajari apakah mitos itu benar. Setelah diteliti dan mempelajari ternyata mitos tersebut pun tidak benar. Lalu manusia pun terus mempelajari apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
·      Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.    Welly Helmina: zaman dahulu orang berfikir bahwa pabila ada meteor jatuh atau bintang  jatuh dapat mengabulkan semua permintaan/harapan manusia dengan cara memohon kebintang jatuh tersebut. Dengan adanya perkembangan pengetahuan manusia dan pemikirannya, manusia mencoba keingintahuannya apakah benar bahwa meteor/bintang jatuh tersebut dapat mengabulkan permintaannya.kenyataannya, itu hanya sebuah mitos dan dengan adanya penelitian tersebut manusia bisa menggetahui apa itu meteor/bintang jatuh dan bagaimana terjadinya.

3.        Manusia tidak mempunyai tanduk, taji, ataupun sengat, maka untuk membela diri terhadap serangan dari makhluk lain dan untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan, manusia harus memanfaatkan akal budinya yang cemerlang. Kemauannya yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan jasmaninya. Sehingga dapat menimbulkan efek yang negatif, Contohnya adalah  manusia dapat mogok makan, dapat minum-minuman keras sampai mabuk, dan bahkan dapat  bunuh diri. Kalau tubuh mendapatkan pengaruh yang negatif dari lingkungan, maka timbul reaksi yang mendorong tubuh supaya melepaskan diri dari lingkungan yang merugikan itu. Tetapi kemauan keras dapat memaksa tubuh supaya tetap menerima pengaruh yang negatif itu. Jadi, akal budi dan kemauannya menaklukkan jasmaninya adalah sifat unik manusia.
·      Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.    Selly Lafenia menambahkan contoh lain yaitu: sifat unik manusia dapat dicontohkan seperti seseorang yang sakit parah sengan kondisi jasmani yang lemah tetapi uniknya seseorang tersebut mempunyai akal budi yang tidak sakit seperti kondisi jasmaninya hingga dapat berfikir baik dan buruk.

Sesi Kedua:

4.        Penalaran dedukatif adalah pernyataan yang sudah pasti kebenarannya tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Contoh dari Penalaran Dedukatif yaitu;  Proses Fotosintesis memerlukan sinar matahari, pada malam hari tidak ada matahari, jadi pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
Penalaran Induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum. Contoh dari penalaran induktif yaitu; kucing adalah binatang yang mempunyai mata, anjing juga binatang yang memiliki mata, semua binatang mempunyai mata.
·      Penambahan Jawaban dari dosen saat semua sesi diskusi terlaksana:
contoh lainnya yaitu apabila kita pergi ke Tebas yang terkenal dengan Jeruknya. Kita dapat merasakan rasa jeruk tersebut, jeruk diarea ini rasanya masam, jeruk diarea itu rasanya masam jadi kesimpulannya jeruk tebas rasanya masam.

5.        Metode ilmiah merupakan gabungan antara rasionalisme dan empirisme. Diamana Rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pemikiran logis akal budi, sedangkan Empirisme adalah pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi. Kedua gabungan tersebut mempunyai peran penting bagi metode ilmiah. Rasionalisme memberi kerangka pemikiran yang koheren dan logis, sedangkan empirisme dalam memastikan kebenarannya memberikan kerangka pengujiannya. Dengan demikian, maka pengetahuan yang dihasilkan yaitu pengetahuan yang konsisten dan sistematis serta dapat diandalkan, karena telah diuji secara empiris. Cara-cara berpikir rasional dan empiris tersebut tercermin dalam langkah-langkah yang terdapat dalam proses kegiatan ilmiah yaitu Penemuan atau penentuan masalah, Perumusan kerangka masalah, Pengajuan hipotesis, Deduksi hipotesis, Pengujian hipotesis, dan Keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah.
·      Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.    Lusiana Rani Soraya: menyimpulkan bahwa rasionalisme adalah berfikir secara logika dan empirisme adalah dengan cara pengamatan.
2.    Dede Hidayat: setelah mendengar hasil jawaban penyaji saya dapat mencontohkannya. Seandainya kita mengambil contoh dengan ‘Kacang Hijau’. Kacang hijau bila diletakkan didalam wadah yang terdapat kapas basah (mengandung air) makan lama kelamaan kacang hijau tersebut berubah menjadi kecambah. Dengan demikian hasil tersebut termasuk metode empirisme yaitu dengan cara pengamatan dan tidak bisa dikatakan dengan cara rasionalisme.
3.    Penyaji (Yulis Nurmayanti): apa yang dikatakan saudara Lusianan dan Dede sudah sangat benar. Dimana penyaji telah menjelaskannya, contoh dari empirisme yaitu dengan pengamatan dan pengalamannya, seseorang akan mendapatkkan pengetahuan yang lebih tentang manajemen HIMA dikarenakan seseorang tersebut sering dipilih menjadi ketua HIMA. Contoh dari rasionalisme yaitu 1+1=2 bukan didapat melalui pengamatan empirisme, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
4.    Penyaji (Faisal kananda): Metode ilmiah adalah gabungan antara rasionalisme dan empirisme. Contohnya metode ini adalah Tuhan. Dengan adanya Tuhan kita dapat menggunakan metode rasional dan empiris untuk megetahui tentang Tuhan.
5.    Welly helmina: saya tidak menyetujui hasil jawaban dari Faisal Kananda. Karena menurut saya Tuhan tidak dapat disebut metode ilmiah yang harus meneliti atau menggunakan pengamatan.
6.    Dosen menengahkan jawaban antara penyaji (faisal) dan welly. Beliau berkata bahwa hasil jawaban ini adalah perbedaan pendapat dari faisal dan welly. Seseorang akan berbeda pendapat tentang adanya Tuhan sesuai agama yang dianut.

6.        Sebelum kita mengetahui keunggulan dari metode ilmiah, ada baiknya kita juga mengetahui kekurangan dari metode ilmiah yaitu Semua kesimpulan ilmiah atau kebenaran ilmu termasuk Ilmu Pengetahuan Alam bersifat tentatif, yang artinya kesimpulan itu di anggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu, sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Kekurangan lain dari metode ilmiah adalah tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
Sedangkan Keunggulan Ilmu atau Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum. Dengan sifat-sifat tersebut, maka orang yang berkecimpung atau selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan akan terbimbing sedemikian rupa hingga padanya terkembangkan suatu sikap ilmiah.
Yang dimaksud dengan sikap ilmiah tersebut adalah sikap:
a.    Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil.
b.    Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut.
c.    Tidak percaya pada takhayul, astrologi, maupun untung-untungan.
d.   Ingin tahu lebih banyak.
e.    Tidak berpikir secara prasangka.
f.     Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
g.    Optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.

7.        Pertanyaan dari saudari Selly lavenia tidak sesuai dengan materi yang kelompok kami berikan yaitu Alam Pikiran Manusia dan perkembangannya.

8.        Manusia merupakan makhluk yang selalu bertanya baik implisit maupun eksplisit.
Implisit adalah pengetahuan yang tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang seperti keyakinan pribadi, perspektif dan prinsip. Sedangkan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan berupa media. Jadi manusia slalu bertanya implisit dimana manusia bertanya suatu hal yang berdasarkan pengalaman yang pernah ia rasakan/alami atau prinsip bukan hasil dari pengetahuan yang ia dapat dari membaca. Manusia slalu bertanya eksplisit dimana manusia bertanya berdasarkan apa yang pernah ia peroleh melalui media misalnya informasi yang tersimpan di google/buku. Contohnya seperti yang saudari Siti pertanyakan kepada kelompok kami yaitu bertanya pertanyaan ini berdasarkan sumber membaca atau terdapat pada media presentasi slide sepuluh bagian dua yang kelompok kami tuliskan (emplisit).

9.        Maksud dari manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya yaitu apabila kita mengambil contoh anak manusia dan anak bintang lalu sama – sama di letakkan ke dalam hutan (alam yang belum terolah) maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa seorang anak manusia tidak dapat bertahan hidup di alam yang belum terolah tanpa ada kemampuan pengetahuan, sedangkan anak binatang dapat dan siap hidup di alam asli (alam yang belum terolah) dengan berbagai kemampuan bawaannya seperti dapat bergerak mencari makanan sendiri di alam yang asli. Apabila kita berfikir secara rasionalisme dan empiris maka pernyataan tsb adalah benar bahwa manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya.
·      Penambahan Jawaban dari peserta diskusi:
1.      Dede Hidayat: saya tidak mensetujui jawaban dari anda. Menurut saya manusia dapat hidup di alam yang belum terolah contohnya manusia purba.
2.      Penyaji: disini sudah kami sampaikan dari perbedaan manusia dan binatang, dimana manusia tidak siap hidup sedangkan binatang siap hidup. Binatang mempunyai kemampuan bawaannya sejak lahir untuk siap hidup dialam yang asli. Binatang langsung dapat bergerak mencari makanan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sedangkan manusia yang masih bayi tidak dapat bergerak atau berjalan untuk mencari makanan.
3.      Dede Hidayat: bagaimana dengan cerita tentang tarzan yang dapat bertahan hidup didalam hutan?
4.      Penyaji: kami beranggapan bahwa tarzan adalah mitos. Dimana bisa disimpulkan dari meneliti seorang bayi manusia dan bayi binatang.

*   Kesimpulan Diskusi:
Manusia dan hewan berbeda, dimana hewan juga mempunyai rasa ingin tahu tetapi rasa ingin tahu tersebut tidak berkembang. Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak. Sedangkan manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Dengan demikian manusia memanfaatkan pengetahuan mereka untuk memecahkan penyebab fenomena mitos terjadi. Sehingga alam pikiran manusia berkembang karena ada dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu.

*   Saran:
Setelah membahas materi Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya, kita dapat mengetahui betapa besar kelebihan yang manusia punya. Dengan demikian semoga manusia terutama peserta diskusi dapat mengembangkan kembali kelebihan-kelebihan yang ada pada diri manusia. Jangan pantang menyerah untuk mengetahui apa yang belum kita ketahui, terus berkembang dan berusaha agar yang kita tidak ketahui menjadi tahu serta menjadi lebih kita ketahui. Agar kelak kita menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri serta berguna bagi orang lain dan bangsa Indonesia.



*   Lampiran:

A.    Makalah Alam Pikiran Manusia dan perkembangannya: http://asia.groups.yahoo.com/group/2a_regb/message/2  atau download di email masuk lampiran dokumen yahoo peserta diskusi, dari yulis nurmayanti dengan judul [2a_regb] kelompok VI_yulis nurmayanti & faisal kananda.

B.     Acara Diskusi:
a. Mempersiapkan Media,
b. Membagikan Print out presentasi,
c. Membuka presentasi dengan memperkenalkan kelompok,
d. Menjelaskan hasil presentasi,
e. Sesi pertanyaan pertama ( 3 pertanyaan),
f. Menjawab pertanyaan dengan berurutan,
g. Penambahan jawaban dari peserta diskusi,
h. Sesi pertanyaan kedua ( 3 pertanyaan),
i. Menjawab pertanyaan dengan berurutan,
j. Penambahan jawaban dari peserta diskusi,
k. Sesi pertanyaan ketiga ( 3 pertanyaan),
l. Menjawab pertanyaan dengan berurutan,
m. Penambahan jawaban dari peserta diskus,
n. Perdebatan jawaban,
o. Menutup presentasi,
p. mendapat penjelasan dari dosen.

C.     Daftar Peserta Diskusi:
·      2 Orang penyaji,
·      24 Orang Peserta Diskusi (Mahasiswa kelas IIA reguler B hadir semua).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar